Oleh: Moh. Nurdiansyah, S.sn
Festival adalah serangkaian kegiatan yang menghadirkan berbagai genre seni yang dikemas secara kreatif, inovatif dan apik. Di kota-kota besar Festival teater baik mahasiswa maupun pelajar selalu bercondong pada naskah-naskah realisme, misalnya Pekan Seni Mahasiswa pada tangkai teater, para peserta diharapkan menggarap teater bergaya realis. Dewan Kesenian Jakarta menggelar Panggung Realis Teater Indonesia, juga Festival Teater Remaja di Jawa timur yang diselenggarakan Taman Budaya Jawa Timur menitik beratkan pesertanya pada naskah realisme. Hal tersebut dilakukan, sebab realisme sebuah dasar atau pijakan cara berpikir kritis dan logis untuk merangsang bangkitnya kesadaran kecendekiawanan perteateran, dan itulah sebabnya teater realis disebut the theatre of intelligent. Ini argumen mendasar teater modern baik itu kaum naturalis, realis, maupun teatrikalis. Max Arifin mengatakan bahwa teater adalah study. Dalam buku Jagad Teater [Bakdi Sumanto:2001], diterangkan semangat realisme yang sebenarnya merangsang seniman untuk kritis terhadap diri sendiri. Zaman sekarang ini generasi muda teater kehilangan fondasi atau dasar pijakan dalam membuat peristiwa teater. “Menurut Max Arifin, ada benarnya kalau sekarang kembali pada gagasan realisme, agar mereka tahu proses sebuah teater yang baik.” Sementara ktitik teater benar-benar macet. ketika semuanya macet, di sinilah peranan realisme dibutuhkan dan kita kembali pada hal yang sangat mendasar bagi manusia: Berpikir !
Seni Teater merupakan sebuah bidang seni yang telah begitu lama mengakar pada budaya kita. Seni Teater dalam arti luas adalah sebuah pertunjukan yang dipertontonkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit disebut dengan drama, yakni kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak dengan media: percakapan, gerak dan laku. Saat ini terdapat begitu banyak remaja, khususnya pelajar sekolah yang berminat untuk bergelut dengan jenis kesenian ini, dan memasukan seni Drama/Teater sebagai ekstrakulikuler penyalur minat dan bakat para siswa/siswi. Tanpa disadari seni Drama/Teater sungguh besar arti dan manfaatnya, selain mendukung pencapaian kompetensi para siswa/siswi khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra, seni Drama/Teater juga mencakup manfaat dari kolektivitas, apresiasi, etos kerja dan solidaritas para siswa sekolah. Seni Drama/Teater tidak hanya sebatas pertunjukan memperlihatkan perannya di atas panggung kemudian selesai begitu saja. Seni Drama/Teater mengajarkan kita memahami akan diri sendiri, belajar memahami watak serta prilaku antara manusia satu dengan yang lain. Dengan demikian terciptalah ruang sosial dalam mewujudkan cita-cita untuk mencegah dan menghindar dari sikap-sikap negativ, sepertihalnya tawuran dan penggunaan narkoba.
Berangkat dari hal tersebut di atas, kami dari Komite Teater Dewan Kesenian Palu akan menggelar ajang kreativitas yang kompotitif bagi para siswa SMA/SMK//MAN dan sederajat sebagai wadah penyalur minat dan bakat, serta sebagai jalur menuju tahap kompetitif. Festival ini juga akan berpegang teguh pada ‘dramaturgi,’ yakni ajaran tentang masalah hukum dan konvensi-konvensi drama yang memiliki standarisasi penilaian baik dari segi artistik maupun keaktoran. Komite Teater Dewan Kesenian Palu akan mengusung kegiatan ini dengan Tema “Festival Teater Remaja 2011”. Sebelumnya kegiatan ini pernah diadakan pada tahun 1996-1997. Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut “Festival Teater Pelajar”, dan kembali digelar oleh Komite Teater Dewan Kesenian Palu tahun 2010, peserta terbaik pada waktu itu SMA Negeri 1 Palu, mewakili Kota Palu mengikuti Festival Teater Pelajar Tingkat Nasional IKIP PGRI Semarang dan masuk beberapa nominasi, di antaranya Aktris Terbaik, pembantu aktor terbaik, penampil terbaik dan penyutradaraan terbaik.
FTR (Festival Teater Remaja) adalah salah satu program tahunan KOMITE TEATER DEWAN KESENIAN PALU yang merupakan ajang kompetensi pementasan Drama/teater bagi para siswa SMA/SMK/sederajat khususnya yang berdomisili di kota Palu. FTR diselenggarakan kembali, mengingat akan berlangsungnya kegiatan ini dan tanggungjawab kami sebagai segelintir orang yang terjun di dunia seni, maka kami membangkitkan semangat untuk meneruskan kegiatan seni yang positif. FTR merupakan wadah penyalur minat dan bakat seni generasi muda yang lebih kontruktif. Selain itu juga dapat menumbuh kembangkan sekaligus menggairahkan kehidupan seni teater di Kota Palu. Oleh sebab itu, melihat tumbuh dan berkembangnya seni Drama/Teater di kalangan SMA/SMK/MAN dan sederajat di Kota Palu sangat perlu mendapat perhatian dan dukungan yang serius dari semua pihak.
Festival Teater Pelajar tidak hanya ada di Kota Palu saja. Festival Teater Pelajar tumbuh dan berkembang di kota-kota besar, yakni Jakarta dengan “FESTIVAL TEATER PELAJAR JAKARTA TINGKAT SLTA JAKARTA BARAT”, Bandung “FESTIVAL TEATER REMAJA SE-JABAR”, Semarang “FESTIVAL DRAMA PELAJAR SMA/SEDERAJAT TINGKAT NASIONAL IKIP PGRI SEMARANG”, Probolinggo “PESTA SENI PELAJAR FESTIVAL TEATER PELAJAR TINGKAT SMA/MA/SMK JAWA TIMUR”, kemudian Yogyakarta “FESTIVAL TEATER REMAJA SMA/SEDERAJAT SE-JAWA TENGAH INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA”, Solo “Festival Drama Realis”, Remaja se-Solo Raya. Banjarmasin dengan ”FESTIVAL TEATER PELAJAR SLTA SEDERAJAT” . dan masih banyak lagi di kota-kota lainnya.
No comments:
Post a Comment