Monday, May 23, 2011

“PARADE KARYA TARI DAERAH 2011 KEHILANGAN KEDAERAHANNYA”

M. Noerdianza

Parade Tari Daerah adalah program tahunan Dinas Pariwisata Propinsi, cukup mendapat respon positif dari para kreografer Kota dan Kabupaten di Sulawesi Tengah. Pertarungan ide yang positif membuat seni tari di Sulawesi Tengah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Konon kabarnya, kota Palu dulunya sebagai barometer kesenian bagi para pecinta seni di Kabupaten, kini bergeser seratus delapan puluh derajat, terbukti pada parade teater tahun lalu tepatnya di tahun 2010, garapan terbaik satu di berikan kepada Buol, terbaik dua Luwuk, dan terbaik tiga jatuh ke Kabupaten Poso. Hal ini tentunya menimbulkan sebuah pertanyaan, apa gerangan yang terjadi. Apakah para kreografer tari dan para penarinya kehilangan semangat mengembangkan seni budayanya, atau karena persoalan klasik yang terus - menerus terjadi antara birokrasi terkait dan senimannya.

“Masa bodoh, seberapa jauh kau mencintai dan memahami tradisi di Daerahmu, tunjukan dulu konsep karyamu baru boleh menuntut .!”

Atau karena seniman tari sendiri belum memahami betul seni budaya tradisi di Daerahnya, atau karena pengaruh derasnya arus globalisasi mengalir begitu cepat kekehidupan sosial kita, sehingga pemikiran-pemikiran kita tentang tradisi terkikis sedikit demi sedikit lalu lenyap begitu saja. Atau hanya karena mencari nama semata biar dibilang kreografer tari. Kasihan...

Para kreografer tari patut dipertanyakan tentang kemampuan pemahaman tari, tidak hanya sebatas penciptaan gerak, levelitas dan komposisi saja, melainkan konsep sebuah garapan, contoh kasus yang terjadi pada “Parade Karya Tari Daerah Tahun 2010,” Kabupaten Buol kehilangan kedaerahannya, yang muncul malahan budaya jawa; nampak dari kostum, make up, dan gaya komedialnya, sementara gaya penarinya pun ala Semar. Harus dipertanyakan, apakah ini parade tari Daerah Sulawesi Tengah atau Parade Tari JaSu (Jawa Sulawesi). Istilah modernnya “cross culture” (silang budaya), kalau memang demikian, konsep temanya harus diperjelas dong.

Paling menariknya lagi tidak pernah ada di temukan di Indonesia, adalah sikap kekeluargaan tradisi daerah yang begitu kental, sehingga garapan-garapan tari daerah bisa diwakili siapa saja. Donggala mayoritas penari dan kreografer orang Palu, Bangkep juga mayoritas orang Palu. Parigi juga demikian. Tidak ada salahnya jika demikian, tetapi yang menjadi persoalan para kreografer tari belum memahami budaya lokal daerah tertentu. Timbul lagi sebuah pertanyaan kenapa bisa demikian? Ya, tidak lain tidak bukan, untuk penghematan dana buat pembeli susu. Apakah sikap demikian patut dikatakan sebagai seniman/budayawan Kota Palu. Tidak salah lagi, bahwa “Parade Karya Tari Daerah” bukan ajang pencarian minat bakat generasi sebagai pondasi dan tonggak tumbuh dan berkembangnya tradisi budaya lokal daerah setempat. Melainkan dijadikan sebagai ajang Proyektor (proyek kotor)..para birokrasi tertentu.
Kalau memang Parade Karya Tari daerah konsumsinya Pariwisata ya tunjukanlah budaya lokal kedaerahanmu, bedahalnya dengan festival tari kreasi Daerah yang lebih menonjolkan kreativitas yang tentunya berangkat dari tradisi budaya lokal, sebab kesenian itu sendiri tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan. Bagaimanapun kebudayaan tidak dapat dilepaskan begitu saja dari ruang di mana kebudayaan itu dibangun, dipelihara, dan dilestarikan, atau bahkan diubah.

Semoga ke depan gerakan kesenian berbasis lokal dapat mejadi perhatian bersama, yaitu sisi penyiapan sosial komunitas (social preparation) sebagai bagian dari pengembangan masyarakat (community Development) dan pengembangan ekonominya (economy development). Upaya ini harus mampu mendorong masyarakat bangkit dan berubah

Thursday, May 19, 2011

pertunjukan "Galilei"

“KEHIDUPAN GALILEI”
Judul Asli “Leben des Galile” karya Bertolt Brecht
Terjemahan Frans Rahardjo Sutradara M. Noerdianza

A. Latar Belakang

Sebagai sebuah kelompok teater, rasanya perlu arah yang jelas jika masih ingin hidup lebih lama lagi. Setelah itu dengan berbagai cara, Sanggar Seni Lentera mencari terus arah-arah tersebut dengan mementaskan berbagai gaya dan bentuk pemanggungan serta aliran dalam teater. Dari pengalaman inilah SSL baru menemukan berbagai macam pemikiran, alasan yang menjadi landasan dalam memilih. Minimalnya untuk mempertebal iman serta keberanian pada pemilihan tersebut. Setelah sekian lama mengalami kevakuman bukan berarti hilang dari per-teater-an di Kota Palu melainkan mengendapkan diri melakukan proses perenungan pencarian jati diri.

Setelah sukses mementaskan lakon “BOS” karya M. Noerdianza di Taman Budaya Propinsi Sulawesi Tengah dan “Topogente” karya Ashar Yotomaruangi di Cak Durasim Surabaya.tahun 2010. SSL akan kembali mementaskan dua karya dalam semalam, dalam lakon “Diam” dan “Kehidupan Galilei”

Potret Galileo Galilei
Galileo Galilei lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 sebagai anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati. Ia sudah dididik sejak ,masa kecil, kemudian ia belajar di Universitas Pisa namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan astronom sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk mengamati bintik matahari. Di tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus Copernicus, teori yang didukung Galilei Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella, Tommaso Caccini mengancam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya. Pada tahun1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus

Galileo menulis Saggiatore di tahun 1622 yang kemudian diterbitkan pada 1623, pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo Sopra I due massimi sistemi del mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632. Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya, Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno a due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat itu, Galileo hampir buta total.

Galileo Galilei meninggal ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya di Arcetri, Toscana, pada 8 Januari 1642 pada umur 77 Tahun Galileo adalah seorang astronom, filsuf dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiyah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai observasi astronomi dan hukum gerak pertama dan kedua dinamika. Selain itu, Galileo Galilei juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernikus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari.

Akibat pandangannya disebut terakhir itu ia dianggap merusak iman dan dijauhkan kepengadilan gereja Italia tanggal, 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dihukum dengan pengucilan tahanan rumah sampai meninggalnya. Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa gereja katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.

Tidak seperti yang dipercaya sebagian orang, Galileo tidak menciptakan teleskop tapi iya telah menyempurnakan alat tersebut. Ia menjadi orang pertama yang memakainya untuk mengamati langit, dan untuk beberapa waktu, ia adalah satu dari sedikit orang yang bisa membuat teleskop sebagus itu. Awalnya ia membuat teleskop hanya berdasarkan deskripsi tentang alat yang dibuat dibelanda pada 1608. Ia membuat sebuah teleskop dengan perbesaran 3 x dan kemudian membuat model-model baru yang bisa mencapai 32x. pada 25 agustus 1609, ia mendemonstrasikan teleskop pada pembuat hukum dari Venesia. Selain itu, hasil kerjanya juga membuahkan hasil lain karena ada pedagang-pedagang yang memanfaatkan teleskopnya untuk untuk membuat pelayaran. Pengamatan astronomnya pertama kali diterbitkan di bulan Maret 1610 berjudul Sidereus Nuncius

Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter- Io, Europa, dan Callisto- pada 7 Januari 1610, empat malam kemudian, ia menemukan Ganymede, ia juga menemukan bahwa bulan-bulan tersebut muncul dan menghilang, gejala yang ia perkirakan berasal dari pergerakan benda-benda tersebut terhadap Jupiter, sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat benda tersebut mengorbit planet.

Galileo adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengamati bintik matahari, diperkirakan Astronomi astronom TiongHoa sudah mengamatinya sejak lama. Selain itu Galileo juga adalah orang pertama yang melaporkan adanya gunung dan lembah di bulan, kesimpulan yang diambil melihat dari pola bayangan yang ada dipermukaan. Ia kemudian memberi kesimpulan bahwa bulan itu “kasar dan tidak rata, seperti permukaan bumi sendiri”, tidak seperti anggapan Aristoteles yang menyatakan bahwa bulan adalah bola sempurna. Galileo juga mengamati planet Neptunus pada 1612 namun ia tidak menyadarinya sebagai planet. Pada buku catatannya, Neptunus tercatat hanya sebagai sebuah bintang yang redup.

Nicolaus Copernicus
Lahir di kota Torun, Polandia, 19 Februari 1473 wafat di kota Frombork, Polandia, 24 Mei 1543 pada usia 70 tahun adalah seorang astronom, matematikawan dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrime, yaitu teori yang berpendapat bahwa matahari bersifat stasioner posisinya tetap dan berada pada pusat alam semesta. Teorinya tentang matahari sebagai pusat Tata Surya, telah menjungkirbalikan teori geosentrisme, yaitu teori yang menempatkan bumi sebagai pusat alam semesta. Teori Copernicus ini dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan ilmu pengetahuan modern. Teori ini menimbulkan revolusi ilmiah.


Biografi Pengarang

Tanggal 14 Agustus 1956 Bertolt Brecht meninggal pada usia 58 tahun. Penyair Jerman dengan nama lengkap Eugen Bertolt Friedrich Brecht ini lahir di kota Augsburg pada 10 Februari 1898. Ia anak seorang direktur perusahaan kertas. Pada awal kariernya, yakni ketika ia berusia 14 tahun sudah menulis sajak dengan judul Pohon yang Terbakar (Derbrennende Baum). Kemudian dengan menggunakan Pseudonim Eugen Brecht ia tulis naskah drama berjudul alkitab (Die Bibel) pada majalah sekolah Die Ernte.

Pada perang dunia 1 pecah tahun 1914, Brecht masih duduk di SMA dan mulai aktif menuliskan sajak-sajak patriotik, juga pada lembaran-lembaran kartu pos. Pada tahun yang sama sejak Brecht pertama kali dimuat koran local Augsburger Neuesten Nachrichten. Ketika Brecht menginjak usia 16 tahun telah menulis sajak sindiran untuk orang-orang kaya termasuk keluarganya. Sajak yang pernah dipublikasikan tersebut sebagai berikut : Aku lahir sebagai anak laki-laki/orang-orang kaya termasuk orang tuaku mengikatku dengan kerah baju, begitulah aku dididik/kebiasaan yang selalu dilayani/dan diajari cara memerintah. Tapi/setelah aku dewasa dan bisa sadar diri/tak tertarik orang-orang disekitarku/tak mau memerintah dan diperintah/dan aku tinggalkan kelasku, lalu menggabungkan diri dengan rakyat biasa.

Di bangku SMA, Brecht dikenal sebagai siswa yang bandel, bahkan dijuluki oleh gurunya sebagai Enfant Terrible.setamat SMA Brecht melanjutkan kuliah mengambil jurusan kedokteran di universitas Ludwig Maximilian Munich. Kuliahnya pun akhirnya gagal, karena ia tak pernah masuk, di samping suasana perang makin mencekam. Menurut kritikus sastra di jerman, Marcel Reich-Ranicki pada bukunya berjudul Nachprufung (Menguji ulang), bahwa karya drama Brecht sering di pengaruhi oleh latar Negara yang berbeda.

Misalnya, drama yang pertama kali diakui publik berjudul “Mann ist Mann” (Lelaki adalah Lelaki) terpengaruh latar india. Drama berlatar Rusia berjudul “Mutter” (ibu). Drama berlatar London berjudul “Dreigrochenoper” (tiga opera picisan), sedang drama berlatar Chicago berjudul “Heilige” Johanna (yohanna yang suci). Proses kreatif Brecht menurut Ranicki, ia tak hanya genius, namun juga bekerja cepat secara terus menerus. Naskah yang sudah jadi, sering kali dicoret dan dibuang. Bagi Brecht pementasan drama di panggung ibarat sebuah potret. Dan potret itu harus bisa dilihat penonton dengan sangat jernih. Sebab itu Brecht dikenal seorang dramaturgi yang jeli melihat setiap mimik, gerak tubuh, kata, serta sosok. Dengan kata lain pementasan di panggung harus seindah puisi. Drama menurutnya sebagai forum berdebat dan bukan sebagai tempat ilusi belaka.

Pada tahun 1920 ibu Brecht meninggal dan sejak itu ia pergi dari rumahnya serta menyewa apartement di Munich bersama Marianne Zoff, penyanyi asal sekotanya Augsburg. Pada tahun 1922 mereka kawin. Pada tahun 1923 pasangan ini dikaruniai anak perempuan bernama Hanne Marianne. Ketika anaknya meninggal, Brecht marah dan mengumpat, Ruh sudah turun dari Marianne Zoff…,sundel ini harusnya tak punya anak, anaku berasal darinya, tapi ia tak memiliki hati yang bersih. Pada tahun 1927 pasangan ini cerai. Zoff kala itu menjadi pemain drama terkenal. Tak hanya Goethe sebagai penyair yang digemari banyak perempuan hingga punya delapan pacar. Brecht pun demikian. Ia dikelilingi banyak perempuan. Salah satu yang memikat hatinya adalah, seorang perempuan Yahudi juga pemain drama bernama Helene Weigel.
Pada tahun1928 ia kawin dengan Weigel. Dua tahun kemudian pasangan baru ini mendapat seorang pasangan bernama Maria Barbara.
Brecht tergolong penyair dan dramaturgi yang sangat produktif. Beberapa naskah dramannya yang paling sering mendapat banyak pujian masyarakat luas berjudul Baal, Trommel in der Nacht (Genderang Malam), dan Dreigroschenoper (Tiga Opera Picisan), Lebendes Galilei (Kehidupan Galilei), serta Mutter Courage und ihre Kinder ( Ibu Courage dan Anak-anaknya). Akan tetapi Gerhard Szczesny pada bukunya berjudul Brecht, Leben des Galilei mengkritik Brecht, kalau Brecht telah membelokan alur kehidupan Galilei ke dalam kehidupannya sendiri.